/*

Fungsi Electronic Control Unit Pada Sebuah Kendaraan Bermotor Yang Wajib Di Ketahui

Fungsi Electronic Control Unit,- Perlu sahabat ketahui bahwa sejak tahun 2005 sampai sekarang, kendaraan dalam hal ini mobil dengan sistem injeksi atau EFI (electronik fuel injection) lebih banyak diproduksi dibandingkan dengan kendaraan  dengan sistem karburator lebih-lebih ketika mulai berlakunya Standar EURO 2 dan 3 di negera tercinta kita ini.

Fungsi Electronic Control Unit
Hal ini dikarenakan pada kendaraan atau mobil dengan sistem injeksi ini memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan kendaraan yang menggunakan karburator baik dari segi emisi gas buang yang dihasilkan maupun efesiensi mesinnya karena pada mobil injeksi proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara dikontrol secara elektronik oleh ECU (Electronic Control Unit) yang memiliki akurasi sangat tinggi.

Secara garis besar pada kendaraan dengan sistem injeksi terdapat tiga sistem penting diantaranya yaitu sistem bahan bakar, sistem induksi udara dan sistem kontrol elektronik. adapun secara rinci ketiga sistem ini adalah sebagai berikut:
  • Sistem bahan bakar pada sistem injeksi memiliki fungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki menuju ke ruang bakar mesin, yang mana komponen yang termasuk dalam sistem bahan bakar ini meliputi fuel tank, fuel filter, pipa penyalur, pipa pembagi, pressure regulator, pulsation dumper, injektor dan pipa pengembali.
  • Sistem induksi udara memiliki fungsi untuk untuk menyediakan udara yang diperlukan saat proses pembakaran. yang mana komponenya meliputi: Throttle body, MAP Sensor, MAF Sensor, Air Intake Chamber dan Intake Manifold. 
  • Sistem kontrol elektronik berfungsi sebagai pengontrol sensor-sensor dan aktuator pada sistem injeksi selama kendaraan dihidupkan. Pada sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa komponen antara lain sensor-sensor, ecu dan aktuator.

Electronik Control Unit Pada Mobil

Pada sistem sistem kontrol elektronik terdapat komponen yang disebut ECU (Electronic Control Unit), komponen ini juga disebut dengan istilah Electronic Control Module (ECM).

Electronic control unit atau ECU pertama kali dirancang oleh pabrikan BMW pada tahun 1939. BMW merancang ECU pertama kalinya yang diuji cobakan pada sebuah pesawat tempur jenis single seat ( Kommandogerät ) yang mengaplikasikan mesin dengan kapasitas 14 silinder tipe radial. ECU pada mesin pesawat ini dirancang untuk menggantikan beberapa sistem pengontrol pada mesin yang beroperasi secara bersamaan.

Pada Awal perancangannya electronic control unit atau ECU ini masih ditemukan banyak masalah selama pengujiannya pada mesin pesawat ini, diantaranya masih dijumpai akselerasi mesin masih buruk, suara mesin yang relatif kasar serta manuver pesawat yang kurang baik.

Pada tahun 1970-an perusahaan - perusahaan elektronik asal Jepang mulai mengembangkan ECU  dengan pengembangan IC dan Micro contoller untuk mengatasi kekurangan-kekurangan ECU sebelumnya yang diujikan pada mobil-mobil buatan Jepang. Selain itu, ECU ini juga sudah mulai diaplikasikan pada mobil Ford yang terkenal dengan nama Electronic Engine Control (EEC) dengan mengaplikasikan mikroprosesor Toshiba TLCS-12 yang diproduksi massal sekitar tahun 1975-an.

Fungsi Electronic Control Unit Pada Mobil

ECU pada sistem kontrol elektronik kendaraan dengan sistem injeksi merupakan pemproses atau otak dari beroperasinya aktuator-aktuator pada sistem injeksi berdasarkan inputan data tentang kodisi mesin dari berbagai sensor-sensor.

Secara garis besar electronic control unit atau ECU ini memiliki beberapa fungsi, diantaranya yaitu sebagai berikut:
  • ECU berfungsi untuk mengontrol aliran udara selama mesin hidup pada putaran idle dengan mengontrol kinerja ISC Valve.
  • ECU berfungsi untuk mengontrol cold start injector (sistem EFI model lama) untuk beroperasi saat kendaraan dihidupkan pada kondisi mesin masih dingin, sehingga campuran udara dan bahan bakar yang terbentuk menjadi relatif lebih kaya dan mesin dapat dengan mudah untuk dihidupkan.
  • ECU berfungsi untuk mengontrol waktu pengapian dengan tujuan agar waktu pengapian dapat terjadi tepat waktunya sesuai dengan putaran dan beban mesin selama berjalan .
  • ECU berfungsi untuk menentukan durasi penginjeksian bahan bakar oleh injektor.
  • ECU berfungsi untuk menjaga mesin agar tidak terjadi detonasi dengan cara memundurkan atau memajukan waktu pengapian.
  • ECU berfungsi untuk mengatur kerja kipas pendinginan agar efesiensi mesin dapat tercapai dengan baik.
  • ECU berfungsi untuk mematikan mesin dengan mengoffkan injektor dan koil pengapian ketika terjadi overheating.

Cara Kerja Electronic Control Unit

Sahabat otomotif, Pada dasarnya prinsip kerja electronic control unit atau ECU ini hampir sama dengan prinsip kerja CPU (Central Processing Unit) pada sebuah unit komputer. 

Fungsi Electronic Control Unit
CPU pada sebuah komputer akan mengolah atau memproses semua perintah dan sekaligus melakukan operasi terkait data yang didapat dari memori atau informasi yang masuk melalui perangkat keras (hardware) sehingga nantinya sebuah komputer dapat dioperasikan. sedangkan ECU pada sebuah kendaraan akan bekerja mengkalkulasikan inputan data-data yang diberikan oleh berbagai sensor-sensor yang ada pada kendaraan terkait kondisi mesin yang kemudian oleh ECU ini akan data tersebut akan diolah untuk selanjutnya dilakukan tindak lanjut dengan mengaktifkan atau menonaktifkan aktuator-aktuator yang sesuai pada kendaraan dengan sistem injeksi agar diperoleh efesiensi mesin yang lebih baik.

Sebagai contoh, pada sebuah mobil dengan sistem injeksi terdapat sebuah sensor IAT (Intake Air Temperature Sensor) yang selalu terhubung dengan ECU. ECU pada sistem injeksi ini akan mengirimkan tegangan referensi sebesar 5 Volt menuju IAT Sensor.

Tegangan referensi 5 volt yang diterima oleh IAT sensor ini akan dirubah menjadi tegangan input yang akan dikirim kembali menuju ECU berdasarkan kondisi suhu atau temperatur udara yang masuk menuju intake manifold melalui filter udara sesuai perubahan besar kecilnya nilai hambatan yang terjadi pada IAT sensor ini.

Jika temperatur udara yang masuk menuju intake manifold masih dingin yaitu sekitar 25 derajat Celcius maka hambatan pada IAT Sensor Besar yang berakibat tegangan input yang dikirim kembali menuju ECU besar (mendekati 5 Volt) alhasil ECU akan Memerintah injektor (aktuator) untuk menginjeksikan bahan bakar lebih lama sehigga campuran bahan bakar dan udara yang terbentuk lebih kaya agar kendaraan dapat dengan mudah dihidupkan saat mesin masih dingin. dan begitu juga sebaliknya ketika temperature udaranya sudah panas maka tegangan input yang dikirim kembali menuju ECU kecil (mendekati 0 Volt) alhasil ECU akan Memerintah injektor (aktuator) untuk menginjeksikan bahan bakar lebih singkat sehigga campuran bahan bakar dan udara yang terbentuk relatif lebih miskin.

Perlu sahabat otomotif ketahui bahwa ECU sendiri sebenarnya tidak hanya terdapat pada bagian mesin kendaraan saja, akan tetapi juga diaplikasikan pada sistem- sistem lainnya seperti ABS Control Module, Transmission Control Module, Power Train Control Module, Body Control Module, Airbag Control Module dan lain sebagainya.

Adapun sensor-sensor yang terdapat pada kendaraan atau mobil dengan sistem injeksi atau EFI yang berkaitan erat dengan kinerja ECU, yaitu  diantaranya:
  • IAT s (Intake Air Temperature Sensor )
  • MAP  s (Manifold Air Pressure Sensor)
  • MAF s (Mass Air Flow Sensor)
  • WT s (Water Temperature Sensor) atau ECT s (Engine Coolant Temperature Sensor)
  • TP s (Throtle Position Sensor)
  • Knock Sensor
  • CMP s (Camshaft Position sensor)
  • CKP s (Crankshaft Position sensor)
  • O2 s (Oksigen Sensor)
Sedangkan aktuator- aktuator yang diperintah oleh ECU berdasarkan inputan sinyal tentang kondisi mesin dari sensor-sensor yang terdapat pada sistem injeksi atau EFI, antara lain yaitu :
  • Check Engine Lamp (MIL/ Malfuncion Indikator Lamp).
  • Kipas Pendingin
  • Injektor
  • ISC Valve ( idle speed control )
  • OCV (Oil Contro Valve) sistem VVT-I
  • Fuel Control (Relay Fuel Pump)
  • ESA ( Electronic Spark Advance )
  • EGR ( Exhaust Gear Recirculation )
  • Control Cut AC (control magnetic switch kompressor AC), dan lain sebagainya

Jenis- Jenis Electronic Control Unit Pada Mobil

Pada dasarnya electronic control unit atau ECU ini hanya diaplikasikan untuk mengontrol sistem managemen kerja mesin atau lebih dikenal dengan istilah engine management system (EMS). Pelu sahabat ketahui bahwasannya pada mobil-mobil keluaran terbaru juga mengaplikasikan perangkat yang kerjanya sama seperti ECU yang digunakan untuk mengontrok secara elektronik suatu sistem pada kendaraan bermotor dalam hal ini mobil, akan tetapi dengan sebutan yang agak berbeda, antara lain yaitu:
  • ABS Control Module, Module ini disematkan pada mobil dengan teknologi rem ABS. yang mana memiliki Fungsi untuk mengatur sistem pengereman pada kendaraan untuk mencegah roda-rodanya terkunci atau slip saat bermanufer dijalanan yang licin. Module ini juga berperan dalam beberapa sistem keselamatan kendaraan seperti hill start assist maupun elektronik stability system.
  • TCM (transmission control module), Module ini disematkan pada mobil dengan transmisi otomatis. yang mana memiliki fungsi untuk mengatur perpindahan dan moment transmisi sesuai dengan kondisi pengemudian dan RPM mesin.
  • PCM (powertrain control module), Module ini  memiliki fungsi khusus untuk mengatur kinerja sistem powertrain mobil. Biasanya module ini akan memastikan aliran tenaga dari mesin sampai keroda dengan efisien.
  • Airbag Control Module, Module ini disematkan pada mobil yang sudah dilengkapi dengan sistem airbag SRS (Supplemental Restraint System). Module inilah memiliki fungsi untuk memerintah airbag mengembangkan pada saat terjadi benturan keras pada kendaraan dengan tujuan untuk meminimalisir terjadinya cidera padapengemudi maupun penumpang.
  • BCM (body control module), merupakan sebuah module yang khusus berfungsi untuk mengatur kinerja kelistrikan body pada kendaraan seperti lampu, horn, wiper otomatis/manual serta sistem-sistem hiburan pada dashboard kendaraan.
  • HVAC Control Module, Module ini disematkan pada mobil yang mengusung auto AC system. Module ini dapat memungkinkan pengontrolan sirkulasi udara didalam kabin penumpang secara otomatis berdasarkan kondisi udara didalam dan diluar kabin kendaraan.
Demikian ulasan kami tentang Fungsi Electronic Control Unit, Sangat Vital Bagi Kendaraan Dengan Sistem Injeksi, Semoga dapat menambah wawasan kita semua, jangan lupa kunjungi juga artikel menarik kami lainnya berikut ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel